Shadow Word generated at Pimp-My-Profile.com

05 Januari 2009

Warga Manokwari, tinggal diluar rumah

Ribuan orang tidak mau kembali ke rumahnya di Manokwari menyusul gempa bumi berkekuatan tinggi dan getarangan gempa yang masih dirasakan.
Masyarakat khawatir bangunan tempat tinggal mereka ambruk setelah getaran susulan masih dirasakan.
Sedikitnya satu orang meninggal dan 50 lainya luka parah akibat gempa yang dirasakan mulai hari Minggu dengan guncangan paling kuat mencapai angka 7,6 skala Richter.
Direktur Korban Bencana Alam Departemen Sosial Andi Handinanto menjelaskan kepada BBC, bantuan pemerintah diprioritaskan untuk tempat tinggal sementara berupa tenda.
"Diharapkan untuk sementara membantu masyarakat yang belum mau tinggal di rumah karena gempa masih terjadi," katanya setelah mengunjungi Manokwari.
"Masyarakat masih trauma, sebagian mengungsi ke beberapa titik, ada yang di lapangan dan bukit-bukit," tambahnya.
Khawatir ambruk
Muncul kekhawatiran sejumlah gedung akan ambruk dalam beberapa hari mendatang.
Relawan di Manokwari mengatakan ribuan orang pindah ke tenda-tenda yang dibangun pemerintah atau hanya tidur di depan rumah mereka.
Masyarakat khawatir akan banyak gedung ambruk lagi.
Seorang pejabat mengatakan hampir 500 rumah di Manokwari rusak berat dan dikhawatirkan ambruk.
Sejumlah jebatan rusak dan ambruk serta aliran listrik terputus.
Direktur Korban Bencana Alam Departemen Sosial Andi Handinanto juga menambahkan, pemerintah Indonesia sudah mengirimkan dua pesawat yang memuat bantuan lebih dari 15 ton.
Bantuan ini, katanya, akan diberikan sambil menunggu kepastian dari Badan Meteorologi dan Geofisika tentang kondisi gempa.
Selain soal makanan dan tempat tinggal, masalah lain yang muncul adalah mengenai persediaan air bersih.
"Satkorlak setempat mengerahkan bantun sementara berupa truk tanki untuk memasok air bagi masyarakat," kata Andi Handinanto.

Tidak ada komentar: