Shadow Word generated at Pimp-My-Profile.com

16 Desember 2008

Aristoles dan Misteri Penghilangan Lain

papua-misterius.jpgPenghilangan orang tetap berlangsung di Papua. Kasus demi kasus terus terjadi dan terakhir adalah penghilangan mahasiswi Maria Tenggrato, Oktober lalu. Banyaknya misteri penghilangan orang memaksa Komnas HAM membuka kembali hilangnya Aristoteles, supir ketua Presidium Dewan Papua, Theys Hiyo Eluay yang tewas. Apakah pembukaan kembali kasus tersebut dapat menjadi kunci bagi upaya menguak kasus orang hilang di Papua. Dan apa saja yang terjadi seputar kasus hilangnya Maria Tenggrato? Ikuti wawancara Radio Nederland Weredomroep dengan dua aktivis Aloysius Renwarin dan Obet Rawar:

Dari calon tentara
Obet Rawar [OR]: Pada 1 Oktober lalu, sekitar jam delapan malam oleh keluarga dinyatakan resmi bahwa Maria Tenggrato dinyatakan hilang setelah dari sore sekitar jam lima, Maria mendapat sms bahwa ia akan bertemu dengan temannya. Pada saat percakapan Maria Tenggrato dengan temannya bahwa yang mengirim sms ini dia calon tentara kemudian sejak dia pergi dari sore itu sampai sekarang dia tidak kembali lagi setelah bertemu dengan calon ini.

Antara bulan Juli sampai itu (Oktober-red) itu ada kasus-kasus penculikan tetapi kemudian mereka yang diculik itu rata-rata selamat semua. Ada satu perempuan karena keluar di televisi di Papua sini kemudian selamat. Kemudian 26 september itu ada juga satu mahasiswi diculik dia selamat dari penculikan yang dilakukan oleh kelompok terlatih terhadap seorang mahasiswa fakultas hukum.

Belum ada investigasi
Aloysius Renwarin(AR):
Soal orang hilang di Papua itu kan sudah berlangsung lama salah satunya Aristoteles Masoka. Dari jumlah orang misalnya mahasiswa Papua atas nama Maria Tenggrato. Sehingga kejadian ini membuat Komnas HAM dan lembaga-lembaga kemanusiaan meminta tolong untuk melakukan investigasi tentang orang hilang di Papua

Radio Nederland Wereldomroe [RNW]: Sebetulnya intensitas kehilangan orang di Papua ini sekarang cenderung bagaimana? Ataukah menurun atau lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya?

AR: Memang untuk skala banyak atau kurang tentang kehilangan orang di Papua itu kan belum melakukan investigasi secara mendalam sehingga data itu kan belum ada secara maksimal. Yang jelas orang hilang ini selalu ada dan susah sekali untuk diungkapkan penyebab kematian, kehilangan itu oleh insiden apa. Kalau Aristoteles itu kan bersamaan dengan meninggalnya bapak Theys kebetulan ia saat itu sebagai supirnya.

Jawaban untuk keluarga
RNW: Apa dasar sebetulnya Komnas HAM ingin menelusuri lagi hilangnya Aristoteles ini?

Windows Media Audio MP3 Audio
Simak jawaban lengkap Aloysius Renwarin dan Obet Rawar
AR: Sebetulnya sejak kematian Aristoteles belum didapat langkah-langkah maju dari berbagai pihak hingga komnas HAM pro aktif untuk melakukan penyelidikan itu. Saya kira itu adalah hal positif untuk memberikan jawaban kepada pihak keluarganya. Karena setiap saat pihak keluarganya selalu bertanya kepada pihak Komnas HAM di Jakarta.

Ini adalah langkah awal dari Komnas HAM yang baru terpilih pada tahun yang telah dilantik ini. Mereka dapat memberi kepastian hukum bagi rakyat Papua. Pada saat mereka mengungkapkan Aristoteles Masoka yang kurang lebih hampir enam tahun terakhir ini tertutup. Belum tahu siapa penyulut kematian dan proses kematiannya. Ini akan membuka semua tabir berbagai pelanggaran HAM baik bagi orang hilang dan lain-lain begitu.

Tidak ada komentar: